Rabu, 30 April 2014

Sistem Transmisi

Transmissions

Perangkat penggerak kedua selain mesin ialah transmisi atau Gearbox. Gearbox terdiri dari 2 macam, diantaranya gearbox horizontal dan gearbox vertical. Pada gearbox horizontal hanya dipakai pada transmisi mesin bensin, seperti mobil sedan, SUV, dan mobil komersial yang menggunakan mesin bersilinder 4, 3, dan 2 yang mempunyai letak mesin horizontal. Sedangkan gearbox transmission vertical banyak dipakai pada kendaraan umumnya, termasuk SUV, mobil komersial, truck dan bus, juga terdapat pada sistem transmisi kapal laut. Gearbox transmission vertical ini banyak dipakai di mesin bersilinder 4, dan 6, dan yang terbaru digunakan pada mesin 8 silinder.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing transmisi ada pada berikut :
1. Gearbox Transmissions Horizontal
Transmisi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Dari tipe transmisi ini memang banyak kelemahan, diantaranya transmisi ini mirip dengan transmisi yang ada pada sepeda motor, masih menggunakan rantai pada penyambungan antara panel transmisi dan panel mesin. Meskipun transmisi berbentuk horizontal, namun tenaga mesin akan terasa jika diperlukan perawatan extra untuk merawatnya. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada transmisi ini, yaitu :
a. Jumlah Perbandingan Percepatan yang Kurang
Terlihat beberapa kelemahan pada transmisi ini, memang transmisi ini hanya khusus mobil sedan dan SUV, namun pada dasarnya ada 1 hal yang membuat transmisi ini tidak digunakan pada mobil besar, yaitu jumlah perbandingan gigi percepatan yang kurang dari angka optimal. Dari sekian pengalaman saya yang telah menjamah seluruh bagian mobil, hanya mobil yang menggunakan sisten transmisi horizontal yang kurang menguntungkan dalam perjalanan jarak jauh, biasanya hanya digunakan pada mobil yang mempunyai jarak tempuh menengah (kisaran 1.000-1.750 km). Perbandingan percepatan dibawah kisaran >5.000 not. Yaitu :
Perbandingan Gigi Transmisi
Jumlah Transmisi : 5 Percepatan
C : 4.521
Ke-1 : 4.215
Ke-2 : 3.721
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.025
Ke-5 : 0.125
Mundur : 4.700
Dari sekian percepatan, memang not percepatan dibawah 5.000 not, inilah mengapa transmisi ini nggak dipakai di kendaraan yang besar. Pada dasarnya ada kelebihan lain, yaitu efisien dalam penggunaan pelumas, karena perbaikan akan mudah karena jumlah panel transmisi tidak terlalu banyak. Namun kekurangannya ialah panel pembangkit masih menggunakan sistem rantai seperti transmisi sepeda motor.
b. Kopling mudah rontok
Jelas mengapa mobil yang menggunakan transmisi seperti ini koplingnya mudah rontok, karena kurangnya sistem CTA yang ada pada transmisi, penyebab utama karena kurangnya perawatan dan sering terkena air saat melintas di hari hujan. Diameter koplingnya pun kurang dari >100.
c. Hanya digunakan pada mesin >4 silinder
Memang betul apa yang telah disebutkan di pembuka. Transmisi model ini hanya digunakan untuk mobil dengan mesin >4 silinder, seperti halnya sedan yang 4 silinder, jika diintip bagian bawah, tidak ada tuas antara Couple Transmission (batang penggerak) dan Axle (gardan). Kelebihannya bisa dibuat 4 WD (4 Wheel Drive) namun pada sedan biasanya menggunakan 4WD karena jika rantai penghubung antar ban putus (misal ban depan mengalami putus, maka ban belakang masih bisa diandalkan. Namun kelemahannya jika terlalu cepat, rantai akan putus dan dapat mengunci ban jika terlalu lama dibiarkan. Sistem pelumasan cukup rumit karena letaknya yang tidak pernah terjamah membuat sistemnya susah.
2. Gearbox Transmissions Vertical
Siapa yang tidak kenal dengan transmisi ini. Transmisi yang menggunakan berbagai macam percepatan, dimulai dari sistem percepatan 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ini banyak dipakai pada umumnya, namun saat ini sangatlah jarang sistem transmisi yang menggunakan sistem 4 percepatan. Transmisi ini sudah modern, karena menggunakan sistem ECU pada penggunaannya, namun bukan menggunakan ECU yang ada pada sistem mesin, tapi sistem ECU yang khusus pada transmisi. Ada beberapa tipe pada transmisi ini, juga kelebihan dan kekurangan transmisi ini antara lain :
a. Jumlah Percepatan ada variasi
Terlihat dengan banyaknya jumlah percepatan transmisi ada banyak macamnya, tak kurang dari 5 jenis transmisi dengan sistem percepatan 5, 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Percepatan transmisi ini dibedakan menurut jenis kendaraan dan tenaga mesin, pada truck, biasanya yang terpasang adalah 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Biasanya untuk SUV dan Mobil Komersial memakai transmisi 5 percepatan, yang terdiri dari 5 transmisi dan gigi mundur, sedangkan pada truck biasanya ada variasi, mulai dari 6, 7, 8, dan 9 yang dimulai dengan 6, 7, 8 dan 9 gigi percepatan ditambah dengan 1 gigi mundur. Pada bus biasanya menggunakan transmisi 6, 7, dan 8 dengan jumlah transmisi 6 + 1 mundur, 7 = 6 gigi + 1 mundur dan 8 = 7 gigi + 1 mundur. Jumlah juga dapat dibedakan sesuai tenaga mesin agar mesin dapat berakselerasi dengan baik.
Misal :
5 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5 / 1, 2, 3, 4, 5, R
6 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6 / R, R1, 1, 2, 3, 4, 5
7 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
8 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
9 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Untuk 6 speed ada 2 jenis transmisi untuk gigi mundur, R : Reverse dengan gigi biasa, R1 : Reverse yang khusus ada di Dump Truck, ini fungsinya untuk memudahkan naiknya Hydraulic.
b. Perbandingan Gigi Transmisi yang optimal
Siapa yang tidak kenal dengan jumlah percepatan ? Hampir semua pasti tau, namun dengan banyaknya jumlah percepatan, pasti banyak yang tidak tau kalo ada perbandingan gigi yang harus dipertimbangkan sebelum transmisi itu bekerja dengan baik. Sesuai dengan jumlah percepatan transmisi, maka inilah perbandingannya.
Perbandingan Gigi Transmisi
Jumlah percepatan : 5 speed
C : 5.001
Ke-1 : 4.981
Ke-2 : 2.911
Ke-3 : 1.556
Ke-4 : 1.000
Ke-5 : 0.738
Mundur : 4.625
Biasanya jika 5 percepatan, perbandingan akan optimal di speed ke-3 karena mesin sesuai di putaran 1.100 rpm.
Jumlah Percepatan : 6 speed
C : 8.025 / 7.921
Ke-1 : 7.712 / 7.012
Ke-2 : 6.921 / 6.721
Ke-3 : 5.291 / 5.010
Ke-4 : 4.721 / 3.512
Ke-5 : 2.122 / 1.925
Ke-6 : 1.252 / 0.775
Mundur : 7.412 / 6.258
Biasanya yang memakai transmisi 6 percepatan itu bus dan truk yang mempunyai tenaga dibawah 260 ps, tepatnya 240 ps, 235 ps, 215 ps dan 190 ps. Perbandingan akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 karena putaran mesin berada di 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 7 speed
C : 8.214
Ke-1 : 7.712
Ke-2 : 6.921
Ke-3 : 5.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 2.122
Ke-6 : 1.252
Ke-7 : 0.552
Mundur : 7.412
Transmisi 7 percepatan jarang dipakai, tapi biasanya hanya ada di truck. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 8 speed
C : 9.214
Ke-1 : 8.712
Ke-2 : 7.921
Ke-3 : 6.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 3.122
Ke-6 : 2.252
Ke-7 : 1.000
Ke-8 : 0.285
Mundur : 7.412
Transmisi 8 percepatan jarang dipakai, tapi biasanya hanya ada di bus buatan eropa. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 9 speed
C : 10,178
ke-1 : 6,986
ke-2 : 5,063
ke-3 : 3,636
ke-4 : 2,633
ke-5 : 1,921
ke-6 : 1,392
ke-7 : 1,000
ke-8 : 0,724
ke-9 : 0,522
Mundur 9,874
Transmisi 9 percepatan banyak dipakai, biasanya terdapat pada truck dan bus. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
c. Kopling kuat
Transmisi jenis ini dikenal dengan koplingnya yang kuat, diameternya bisa mencapai 700 cm atau setengah meter lebih 200. Tapi kebanyakan menggunakan kopling berukuran 200-450 cm. Jarang mudah rontok dan akan rontok kalaupun terendam air terlalu lama.
d. Pengaplikasian ada di mesin <4 silinder
Pengaplikasian transmisi ini memang cukup mudah pada mesin, posisi gearbox yang sejajar dengan posisi mesin yang vertical membuat transmisi ini sangat mudah pengaplikasiannya. Kebanyakan model ini dipakai pada mobil SUV, komersial, truck dan bus yang menggunakan 4 silinder, untuk truck medium juga ada yang pake di aplikasi 6 silinder, bahkan yang terbaru sudah diaplikasikan di mesin 8 silinder.
e. Menggunakan Couple (Batang Penggerak) sebagai sumber penggerak roda
Siapa yang tak tau dengan Couple ? Ini aplikasi banyak dipakai oleh truck dan bus, termasuk mobil komersial pun memakainya. Pada dasarnya couple adalah sambungan antara mesin dan axle belakang. Aplikasinya lumayan mudah, tanpa pelumas, namun sayangnya aplikasi ini tidak didukung perangkat yang memadai. Aplikasi ini juga dapat dipakai pada perangkat truck dan bus sistem 4x4, 6x4, 6x6, bahkan 10x6.
f. Terdapat varian Automatic Transmissions
Transmisi Matic, jelas ini hal baru bagi para penggemar bus, sejauh ini sangatlah jarang bus yang memakai sistem transmisi matik. Namun solusi sudah ada, saat ini Hino sudah menggunakannya, yaitu Hino CNG. Sistemnya yang mudah dan tanpa kopling membuat transmisi ini banyak dipakai, contoh di mobil komersial sudah banyak yang pake.
Pit transmisinya mudah ditentukan, biasanya percepatan ada di bagian panel dashboard. Misal :
Perbandingan Transmisi
Sistem : Automatic Transmission
Speed : 5
C : 7.521
Ke-1 : 5.125
Ke-2 : 3.751
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.052
Ke-5 : 0.254
Mundur : 4.725
Penempatan transmisi sangat mudah, yaitu :
R, L, 1, 2, 3, 4, 5, P, C1, E3
Ket :
R = Reverse (Mundur)
L = Low (pelan)
1-5 = Speed
P = Parking (Parkir)
C1 = Menanjak
D3 = Turunan
Cara pengoperasikan Automatic Transmissions
Jika berada di posisi berhenti, posisikan perseneling ke P atau Parking, jika ingin mundur, posisikan perseneling ke R atau Reverse, kemudian tekan pedal perlahan dengan menekan rem secara bersamaan dengan otomatis transmisi akan bekerja dengan optimal, kemudian posisikan perseneling ke 1 untuk maju dan pakailah dengan bijak, jika melewati jalanan sempit, gunakan L atau Low dan otomatis akan berjalan pelan sendiri, jika tanjakan atau turunan gunakan C1 di tanjakan dan gunakan D3 kalo di turunan.
Semoga Bermanfaat

Sabtu, 12 April 2014

Spesifikasi Mesin Hino

Hino Logo
www.hino.co.id
     Hino sebuah perusahaan otomotif asal Jepang yang bermarkas di Indonesia dengan nama PT. HINO MTOROS SALES INDONESIA. Hino menghadirkan varian Truck dan Bus bermesin handal dan ramah lingkungan dan bertenaga. Ada 5 varian mesin yang dihadirkan oleh Hino untuk semua variannya. Berikut varian mesin yang banyak dipakai Hino

1. W04D series 4.005 cc (EURO 2)
2. J08E series 7.684 cc (EURO 3)
3. P11C series 10.520 cc (EURO 3)
4. J08C CNG series 7.985 cc (EURO 5)

Berikut spesifikasi keempat mesin tersebut :

1. W04D series EURO 2
     mesin 4 silinder yang diciptakan oleh Hino untuk perangkat pembangkit tenaga pada varian Hino Dutro. Mesin ini hanya terdapat 1 jenis yaitu varian mesin konvensional. Namun pada dasarnya ada 2 varian mesin, yaitu :

a. W04D-TC 110 ps

Mesin W04D-TC
arsip mesin Hino
www.hino.co.id

       Mesin kecil 4 silinder yang bertenaga 110 ps / torsi 29 kgm dan isi silinder 4.005 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.300 rpm akan memunculkan tenaga 110 ps dan torsi 29 kgm pada putaran 1.400 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 2. Mesin ini terpasang pada varian Dutro 110 ps.

b. W04D-TN 130 ps

Mesin tipe W04D-TN
130 ps / 37 kgm
arsip mesin Hino
www.hino.co.id

          Mesin kecil 4 silinder yang bertenaga 130 ps / torsi 37 kgm dan isi silinder 4.005 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.300 rpm akan memunculkan tenaga 110 ps dan torsi 29 kgm pada putaran 1.400 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 2. Mesin ini terpasang pada varian Dutro 130 ps dan juga ada pada varian Hino Bus FB 130

2. J08E series (EURO 3)
     Mesin 6 silinder yang diciptakan oleh Hino untuk perangkat pembangkit tenaga pada varian Hino Truck Ranger dan Hino Bus. Mesin Ini terdiri dari 2 jenis, yaitu mesin Konvensional dan mesin Common Rail. Mesin ini terdapat beberapa varian, yaitu :


- Mesin Konvensional
a. J08E UH 215 ps

Mesin J08E-UH
215 ps / 62 kgm
www.hino.co.id

     Mesin medium 6 silinder yang bertenaga 215 ps / torsi 62 kgm dan isi silinder 7.684 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 215 ps dan torsi 62 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini terpasang pada varian Hino Ranger FG 215 TI dan juga ada pada varian Hino Bus A215.

b. J08E-UG 235 ps

Mesin J08E-UG
235 ps / 72 kgm
www.hino.co.id

          Mesin medium 6 silinder yang bertenaga 235 ps / torsi 72 kgm dan isi silinder 7.684 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 235 ps dan torsi 72 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini terpasang pada varian Hino Ranger FG 235 TI dan FL 235 TI. Juga ada pada varian Hino Bus R series R235.

c. J08E-UF 260 ps

Mesin J08E-UF
260 ps / 76 kgm
www.hino.co.id

         Mesin medium 6 silinder yang bertenaga 260 ps / torsi 76 kgm dan isi silinder 7.684 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 260 ps dan torsi 76 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini terpasang pada varian Hino Ranger FG 260 TI, FL 260 TI dan FM 260 TI. Juga ada pada varian Hino Bus R series R260.

- Mesin Common Rail
a. J08E-VU 240 ps Common Rail

Mesin J08E-VU Common Rail
240 ps / 74 kgm
www.hino.co.id

         Mesin medium 6 silinder Common Rail yang bertenaga 240 ps / torsi 74 kgm dan isi silinder 7.684 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan perangkat Common Rail Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 240 ps dan torsi 74 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini terpasang pada varian Hino Ranger FG 240 TI.

b. J08E-VT 285 ps Common Rail

Mesin J08E-VT Common Rail
285 ps / 91 kgm
www.hino.co.id

      Mesin medium 6 silinder Common Rail yang bertenaga 285 ps / torsi 91 kgm dan isi silinder 7.684 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 285 ps dan torsi 91 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini terpasang pada varian Hino Ranger FM 285 TI dump truk dan FM 285 JW, juga ada pada Hino Bus Air Suspension Series RN 285.

3. P11C series (Euro 3)
     Mesin 6 silinder yang diciptakan oleh Hino untuk perangkat pembangkit tenaga pada varian Hino Truck Ranger. Mesin Ini terdiri dari 1 jenis saja, yaitu mesin Konvensional. Mesin ini terdapat 1 varian saja, yaitu :

a. P11C-UB 320 ps

Mesin P11C-UB
320 ps / 115 kgm
sumber : Brosur Ranger FM 320 TI Dump Truck

       Mesin medium 6 silinder yang bertenaga 320 ps / torsi 115 kgm dan isi silinder 10.520 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin tipe Diesel 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 320 ps dan torsi 115 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 3. Mesin ini hanya terpasang pada varian Hino Ranger FM 320 TI dump truck dan Tractor Head FM 320 TI.

4. J08C series CNG Engine (Euro 5)
    Mesin 6 silinder yang diciptakan oleh Hino menggunakan Teknologi Tinggi Berbahan Bakar Gas. Mesin Ini terdiri dari 1 jenis saja, yaitu mesin Konvensional. Mesin ini terdapat 1 varian saja, yaitu :

a. J08C-VC CNG Engine

Mesin J08C-VC CNG Engine
260 ps / 76 kgm
www.hino.co.id

       Mesin medium 6 silinder yang bertenaga 260 ps / torsi 76 kgm dan isi silinder 7.985 cc membuat mesin ini bertenaga. Mesin ini menggunakan Teknologi Tinggi dan Berbahan Bakar Gas, tipe CNG 4 stroke, in-line, dilengkapi dengan Turbo Charger Intercooler membuat mesin ini semakin bertenaga namun hemat bahan bakar. Mesin dengan rotasi 2.500 rpm akan memunculkan tenaga 260 ps dan torsi 76 kgm pada putaran 1.500 rpm. Mesin kecil yang bertenaga dan ekonomis, handal, irit solar dan ramah lingkungan, sudah terdaftar di Euro 5. Mesin ini hanya terpasang pada varian Bus CNG dengan dipasangkan Transmisi Otomatik 5 tingkat percepatan.

Selamat Membaca

DEALER HINO INDONESIA: HINO BUS FB 130

DEALER HINO INDONESIA: HINO BUS FB 130: MESIN dengan menggunakan mesin type W04D-TN 130 PS / 37 Kgm yang menghasilkan performa tangguh, hemat bahan bakar serta raman lingkungan...

Selasa, 08 April 2014

Body Scorpion King, si Raja Kalajengking dari Karoseri Tentrem Malang

Logo Karoseri Tentrem
www.tentrembus.com

        Body bus produksi Karoseri Tentrem ini yang diproduksi awal tahun 2010 ini memanglah berbeda dari lainnya. Asal usul body ini tercipta dari seorang owner PO. Harapan Jaya yang memberi ide ke Karoseri Tentrem tentang bus Scania Touring Coach, pada saatitu muncullah ide gagasan yang cukup untuk membuat body bernama ''Scorpion King''. Nama ini diambil karena ada beberapa alasan supaya ada perbedaan antara bus Scania Touring dengan Scorpion King.


Scania Touring Coach
www.scania.co.id
Koleksi bus Scania Touring Coach


Scorpion King PO. Harapan Jaya
sumber : Harjay Mania
Scania K380IB Bus Indonesian

       desain Scorpion King memang cukup elegan dan 90 persen hampir menyerupai Scania Touring, namun pada dasarnya ada perbedaan yang mencolok antara Scania Touring dan Scorpion King, diantaranya :

Bagian Depan :


Bagian depan Scania Touring
www.scania.co.id


Bagian depan Scorpion King PO. Kalisari
File Kalisari

         bagian depan hingga kesampingmemanglah sama, hampir 95 persen menyerupai bagian depan Scania Tourinf, namun terlihat berbeda karena didesain sesuai karakter Tentrem yang berani dan tegas. Pada bagian bumper memang hampir sama, namun berbeda. Headlamp juga turut membedakan antara Scorpion King dan Scania Touring, ini memberikan kesan berbeda karena Tentrem mendesain hampir 90 persen menggunakan desain Scania Touring , selebihnya dengan karakter sendiri. Scorpion King juga bisa didesain untuk bus mesin depan dengan lubang Grill yang besar seperti adiknya Actor. Ditambah dengan desain dashboard yang hampir sama dengan Actor membuat body ini terlihat berbeda dari lainnya.

tampilan sangar pada bagian depan body Scorpion King ini hampir menyerupai kalajengking jika ditambah dengan spion taduk yang elegan menghiasi bagian atas body serta tampilan punuk yang mirip tampilan punuk Galaxy AirS. Body bus ini sangatlah laris dipasaran bus Indonesia. Body yang garang membuatnya banyak dipakai oleh po bus besar, satu-satunya yang paling banyak memakai body ini adalah PO. Harapan Jaya, selaku pencetus body ini, juga mereka lah yang pertama memakai body ini dengan sasis bus Scania K380IB.

Bagian samping :



Scorpion King PO. Nusa Bhakti Pariwisata
tampak bagian samping dan belakang bus
sumber : What's App Messenger National Bus Community Group

       
        Bagian ini memanglah elegan untuk Scorpion King, ditambah dengan punuk yang menghiasi bagian atas body dengan elegan dan ditambah dengan pemandangan lampu bumper pada malam hari akan menambah keselarasan  body ini akan terlihat berkesan mewah dan futuristic. Jika pada bus Scania Touring Coach menggunakan sistem High Decker (HD) seperti bus Eropa pada umumnya, berbeda lagi dengan Scorpion King yang masih mengusung lantai biasa, namun pada varian baru, body ini sudah mengusung lantai High Decker dengan demikian bus ini akan sama mewahnya dengan Scania Touring Coach. Jika dilihat , Scania Touring adalah bus Eropa, namun Scorpion King adalah Scania Touring asli Indonesia . Yeeeee jadi cintailah produk-produk Indonesia.

Bagian Belakang :


Bagian Belakang bus Scorpion King
PO. Bejeu
www.tentrembus.com

       Bagian ini adalah bagian futuristic dari body Scorpion King, karena desainnya berbeda dengan desain Scania Touring yang begitu polos tanpa grill satupun. Namun Grill pada Scorpion King ini lumayan rumit, aneh, dan berbeda.Lampu belakang Scorpion Kingyang didesain sedemikian rupa sangat sederhana, namun tatapan garang pada bagian lampu membuat body ini semakin banyak diminati po bus bahkan pernah denger udah menembus pasar bus Asia Tenggara. Wew hebat banged yah. Nggak sampai disitu , lampu pembatas antara lampu stop dan lampu pit juga terlihat jelas. Jika body ini dilengkapi dengan muffler yang spt ada di body Actor, dijamin bagus. Ada beberapa varian bokong body, yaitu :

Rear Lamp King Stone (Scorpion King gen.1)


Bagian Belakang Scorking gen.1
PO. Bejeu
www.tentrembus.com

Desain Aerodinamis serta lampu yang panjang keatas yang tiada bandingannya. Dihiasi lampu pemantul cahaya pada sisi tengahnya membuat sangat indah jika malam hari.

Rear Lamp Existing Slower Variation (Scorpion King gen.2)


Bokong Scorking gen.2 yg biasa disebut Scorjet
po. Madu Kismo
www.tentrembus.com

Desain aerodinamis serta desain lampu yang melengkung mirip dengan Jetbus buatan Adiputro membuat body ini banyak dijuluki sebagai body ''Scorjet" yaitu perpaduan antara Scorpion King dan Jetbus, padahal ini cuma variasi belaka agar pelanggan bisa memilih lampu agar tidak bosan dengan lampu yang ada pada gen.1. Dengan demikian jangan heran jika ini sering disebut Scorjet padahal ini cuma variasi belaka dengan lampu belakang yang sama.

Rear Lamp Scania Touring (Scorpion King gen.3)


Rear Lamp Scania Touring
Scania Touring Coach
www.scania.co.id



Rear Lamp Scania Touring at Scorpion King
PO. Bejeu
photos by : TauFik Indiawan


Bagian depan Scorpion King gen.3
PO. Indonesia
photos by : Ayik de Euro


Desain aerodinamis serta desain lampu yang mirip dengan desain lampu Scania Touring membujat body ini semakin tenar. Desain lampu yang menggunakan  lampu Scania Touring memang sangatlah menawan, apalagi jika body ini hampir dengan Scania Touring. Desain mewah bertabur dengan desain bus bergaya Eropa akan terlihat jika menggunakan rear lamp ini.

Selamat Membaca

Sabtu, 05 April 2014

Kegarangan body ACTOR, bus jahitan Karoseri Tentrem Malang

 
Logo Karoseri Tentrem
www.tentrembus.com
   



        Body bus jahitan karoseri Tentrem Malang ini memang terkenal garang dan sangar namun sedap dipandang, terlihat dari sisi samping bahwa body ini terkesan sangar dengan grill yang besar dan cocok untuk bus bermesin depan Hino A215 ataupun Mercedes-Benz OF 1113. Ada beberapa nagian yang terkesan garang dan tegas, terutama pada bagian :

Bus Actor miliknya PO. Harapan Jaya
tampak bagian depan dan belakang body
photos by : Harjay Mania
Bagian Depan :
       Terlihat desain grill yang lebar dan lubang yang besar sehingga sangar abiiiissss. Ddilengkapi dengan sepasang spion tanduk yang menjadikannya bus ini paling mantap, lampu kabut dan lampu utama yang menggunakan lampu LED membuat body ini laris dipasaran bus Indonesia bahkan diminati po bus besar seperti PO. Shantika, PO. Harapan Jaya, dan lain-lain bahkan PO. Tentrem sendiri memakai body ini. Kesan dramatis ada pada terlihat pada desain kaca depan yang hampir berbeda dengan bus umumnya, adanya garis pembatas dashboard interior membuatnya body ini berbeda dari lainnya. Bagian bumper juga didesain sedemikian rupa membuat body ini tiada bandingannya, desainnya yang berani menampilkan grill besar dan berkarakter tegas dengan desain Tentrem sendiri.

bagian samping :
PO. Tentrem dengan body Actor
tampak bagian samping
photos by : Andromeda Collection | 2012

      Jika dilihat dari samping, body bus Actor ini akan memperlihatkan  kesan berbeda dari lainnya, body ini terinspirasi dari body Scorpion King, kakak dari Actor ini. Terlihat  berbeda dengan Scorpion King karena lekukan pada selendang lebih landai dan berkarakter tegas. Jika dilihat dengan seksama, body ini akan terlihat elegan dengan punuk yang menghiasi bagian atas beserta tampilan spion tanduk, namun sayangnya body ini tidak terlihat kesan dramatis karena tidakdilengkapi punuk pada bagian atas body.

Bagian Belakang :

       Tampilan bagian belakang body Actor memang cukup berkesan garang, karena mengadopsi lampu LED pada bagian belakang dan hampir mirip dengan Toyota Vellfire yang begitu elegan. Lampu belakang yang dihiasi tulisan "actor" ditambah dengan lubang kenalpot yang mirip kenalpot BMW membuat bagian ini mirip dengan sedan, namun bergaya bus atau bus bergaya sedan. Muffler ini digunakan pada bagian sisi kiri dan kanan sehingga nampak kesan bahwa bus ini sangatlah luwes dan elegan.

Selamat Membaca