Transmissions
Perangkat penggerak kedua selain mesin ialah transmisi atau Gearbox. Gearbox terdiri dari 2 macam, diantaranya gearbox horizontal dan gearbox vertical. Pada gearbox horizontal hanya dipakai pada transmisi mesin bensin, seperti mobil sedan, SUV, dan mobil komersial yang menggunakan mesin bersilinder 4, 3, dan 2 yang mempunyai letak mesin horizontal. Sedangkan gearbox transmission vertical banyak dipakai pada kendaraan umumnya, termasuk SUV, mobil komersial, truck dan bus, juga terdapat pada sistem transmisi kapal laut. Gearbox transmission vertical ini banyak dipakai di mesin bersilinder 4, dan 6, dan yang terbaru digunakan pada mesin 8 silinder.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing transmisi ada pada berikut :
1. Gearbox Transmissions Horizontal
Transmisi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Dari tipe transmisi ini memang banyak kelemahan, diantaranya transmisi ini mirip dengan transmisi yang ada pada sepeda motor, masih menggunakan rantai pada penyambungan antara panel transmisi dan panel mesin. Meskipun transmisi berbentuk horizontal, namun tenaga mesin akan terasa jika diperlukan perawatan extra untuk merawatnya. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada transmisi ini, yaitu :
Transmisi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Dari tipe transmisi ini memang banyak kelemahan, diantaranya transmisi ini mirip dengan transmisi yang ada pada sepeda motor, masih menggunakan rantai pada penyambungan antara panel transmisi dan panel mesin. Meskipun transmisi berbentuk horizontal, namun tenaga mesin akan terasa jika diperlukan perawatan extra untuk merawatnya. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada transmisi ini, yaitu :
a. Jumlah Perbandingan Percepatan yang Kurang
Terlihat beberapa kelemahan pada transmisi ini, memang transmisi ini hanya khusus mobil sedan dan SUV, namun pada dasarnya ada 1 hal yang membuat transmisi ini tidak digunakan pada mobil besar, yaitu jumlah perbandingan gigi percepatan yang kurang dari angka optimal. Dari sekian pengalaman saya yang telah menjamah seluruh bagian mobil, hanya mobil yang menggunakan sisten transmisi horizontal yang kurang menguntungkan dalam perjalanan jarak jauh, biasanya hanya digunakan pada mobil yang mempunyai jarak tempuh menengah (kisaran 1.000-1.750 km). Perbandingan percepatan dibawah kisaran >5.000 not. Yaitu :
Perbandingan Gigi Transmisi
Jumlah Transmisi : 5 Percepatan
C : 4.521
Ke-1 : 4.215
Ke-2 : 3.721
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.025
Ke-5 : 0.125
Mundur : 4.700
Terlihat beberapa kelemahan pada transmisi ini, memang transmisi ini hanya khusus mobil sedan dan SUV, namun pada dasarnya ada 1 hal yang membuat transmisi ini tidak digunakan pada mobil besar, yaitu jumlah perbandingan gigi percepatan yang kurang dari angka optimal. Dari sekian pengalaman saya yang telah menjamah seluruh bagian mobil, hanya mobil yang menggunakan sisten transmisi horizontal yang kurang menguntungkan dalam perjalanan jarak jauh, biasanya hanya digunakan pada mobil yang mempunyai jarak tempuh menengah (kisaran 1.000-1.750 km). Perbandingan percepatan dibawah kisaran >5.000 not. Yaitu :
Perbandingan Gigi Transmisi
Jumlah Transmisi : 5 Percepatan
C : 4.521
Ke-1 : 4.215
Ke-2 : 3.721
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.025
Ke-5 : 0.125
Mundur : 4.700
Dari sekian percepatan, memang not percepatan dibawah 5.000 not, inilah mengapa transmisi ini nggak dipakai di kendaraan yang besar. Pada dasarnya ada kelebihan lain, yaitu efisien dalam penggunaan pelumas, karena perbaikan akan mudah karena jumlah panel transmisi tidak terlalu banyak. Namun kekurangannya ialah panel pembangkit masih menggunakan sistem rantai seperti transmisi sepeda motor.
b. Kopling mudah rontok
Jelas mengapa mobil yang menggunakan transmisi seperti ini koplingnya mudah rontok, karena kurangnya sistem CTA yang ada pada transmisi, penyebab utama karena kurangnya perawatan dan sering terkena air saat melintas di hari hujan. Diameter koplingnya pun kurang dari >100.
Jelas mengapa mobil yang menggunakan transmisi seperti ini koplingnya mudah rontok, karena kurangnya sistem CTA yang ada pada transmisi, penyebab utama karena kurangnya perawatan dan sering terkena air saat melintas di hari hujan. Diameter koplingnya pun kurang dari >100.
c. Hanya digunakan pada mesin >4 silinder
Memang betul apa yang telah disebutkan di pembuka. Transmisi model ini hanya digunakan untuk mobil dengan mesin >4 silinder, seperti halnya sedan yang 4 silinder, jika diintip bagian bawah, tidak ada tuas antara Couple Transmission (batang penggerak) dan Axle (gardan). Kelebihannya bisa dibuat 4 WD (4 Wheel Drive) namun pada sedan biasanya menggunakan 4WD karena jika rantai penghubung antar ban putus (misal ban depan mengalami putus, maka ban belakang masih bisa diandalkan. Namun kelemahannya jika terlalu cepat, rantai akan putus dan dapat mengunci ban jika terlalu lama dibiarkan. Sistem pelumasan cukup rumit karena letaknya yang tidak pernah terjamah membuat sistemnya susah.
Memang betul apa yang telah disebutkan di pembuka. Transmisi model ini hanya digunakan untuk mobil dengan mesin >4 silinder, seperti halnya sedan yang 4 silinder, jika diintip bagian bawah, tidak ada tuas antara Couple Transmission (batang penggerak) dan Axle (gardan). Kelebihannya bisa dibuat 4 WD (4 Wheel Drive) namun pada sedan biasanya menggunakan 4WD karena jika rantai penghubung antar ban putus (misal ban depan mengalami putus, maka ban belakang masih bisa diandalkan. Namun kelemahannya jika terlalu cepat, rantai akan putus dan dapat mengunci ban jika terlalu lama dibiarkan. Sistem pelumasan cukup rumit karena letaknya yang tidak pernah terjamah membuat sistemnya susah.
2. Gearbox Transmissions Vertical
Siapa yang tidak kenal dengan transmisi ini. Transmisi yang menggunakan berbagai macam percepatan, dimulai dari sistem percepatan 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ini banyak dipakai pada umumnya, namun saat ini sangatlah jarang sistem transmisi yang menggunakan sistem 4 percepatan. Transmisi ini sudah modern, karena menggunakan sistem ECU pada penggunaannya, namun bukan menggunakan ECU yang ada pada sistem mesin, tapi sistem ECU yang khusus pada transmisi. Ada beberapa tipe pada transmisi ini, juga kelebihan dan kekurangan transmisi ini antara lain :
Siapa yang tidak kenal dengan transmisi ini. Transmisi yang menggunakan berbagai macam percepatan, dimulai dari sistem percepatan 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ini banyak dipakai pada umumnya, namun saat ini sangatlah jarang sistem transmisi yang menggunakan sistem 4 percepatan. Transmisi ini sudah modern, karena menggunakan sistem ECU pada penggunaannya, namun bukan menggunakan ECU yang ada pada sistem mesin, tapi sistem ECU yang khusus pada transmisi. Ada beberapa tipe pada transmisi ini, juga kelebihan dan kekurangan transmisi ini antara lain :
a. Jumlah Percepatan ada variasi
Terlihat dengan banyaknya jumlah percepatan transmisi ada banyak macamnya, tak kurang dari 5 jenis transmisi dengan sistem percepatan 5, 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Percepatan transmisi ini dibedakan menurut jenis kendaraan dan tenaga mesin, pada truck, biasanya yang terpasang adalah 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Biasanya untuk SUV dan Mobil Komersial memakai transmisi 5 percepatan, yang terdiri dari 5 transmisi dan gigi mundur, sedangkan pada truck biasanya ada variasi, mulai dari 6, 7, 8, dan 9 yang dimulai dengan 6, 7, 8 dan 9 gigi percepatan ditambah dengan 1 gigi mundur. Pada bus biasanya menggunakan transmisi 6, 7, dan 8 dengan jumlah transmisi 6 + 1 mundur, 7 = 6 gigi + 1 mundur dan 8 = 7 gigi + 1 mundur. Jumlah juga dapat dibedakan sesuai tenaga mesin agar mesin dapat berakselerasi dengan baik.
Terlihat dengan banyaknya jumlah percepatan transmisi ada banyak macamnya, tak kurang dari 5 jenis transmisi dengan sistem percepatan 5, 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Percepatan transmisi ini dibedakan menurut jenis kendaraan dan tenaga mesin, pada truck, biasanya yang terpasang adalah 6, 7, 8, dan 9 percepatan. Biasanya untuk SUV dan Mobil Komersial memakai transmisi 5 percepatan, yang terdiri dari 5 transmisi dan gigi mundur, sedangkan pada truck biasanya ada variasi, mulai dari 6, 7, 8, dan 9 yang dimulai dengan 6, 7, 8 dan 9 gigi percepatan ditambah dengan 1 gigi mundur. Pada bus biasanya menggunakan transmisi 6, 7, dan 8 dengan jumlah transmisi 6 + 1 mundur, 7 = 6 gigi + 1 mundur dan 8 = 7 gigi + 1 mundur. Jumlah juga dapat dibedakan sesuai tenaga mesin agar mesin dapat berakselerasi dengan baik.
Misal :
5 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5 / 1, 2, 3, 4, 5, R
6 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6 / R, R1, 1, 2, 3, 4, 5
7 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
8 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
9 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
6 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6 / R, R1, 1, 2, 3, 4, 5
7 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
8 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
9 speed : R, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Untuk 6 speed ada 2 jenis transmisi untuk gigi mundur, R : Reverse dengan gigi biasa, R1 : Reverse yang khusus ada di Dump Truck, ini fungsinya untuk memudahkan naiknya Hydraulic.
b. Perbandingan Gigi Transmisi yang optimal
Siapa yang tidak kenal dengan jumlah percepatan ? Hampir semua pasti tau, namun dengan banyaknya jumlah percepatan, pasti banyak yang tidak tau kalo ada perbandingan gigi yang harus dipertimbangkan sebelum transmisi itu bekerja dengan baik. Sesuai dengan jumlah percepatan transmisi, maka inilah perbandingannya.
Siapa yang tidak kenal dengan jumlah percepatan ? Hampir semua pasti tau, namun dengan banyaknya jumlah percepatan, pasti banyak yang tidak tau kalo ada perbandingan gigi yang harus dipertimbangkan sebelum transmisi itu bekerja dengan baik. Sesuai dengan jumlah percepatan transmisi, maka inilah perbandingannya.
Perbandingan Gigi Transmisi
Jumlah percepatan : 5 speed
C : 5.001
Ke-1 : 4.981
Ke-2 : 2.911
Ke-3 : 1.556
Ke-4 : 1.000
Ke-5 : 0.738
Mundur : 4.625
Jumlah percepatan : 5 speed
C : 5.001
Ke-1 : 4.981
Ke-2 : 2.911
Ke-3 : 1.556
Ke-4 : 1.000
Ke-5 : 0.738
Mundur : 4.625
Biasanya jika 5 percepatan, perbandingan akan optimal di speed ke-3 karena mesin sesuai di putaran 1.100 rpm.
Jumlah Percepatan : 6 speed
C : 8.025 / 7.921
Ke-1 : 7.712 / 7.012
Ke-2 : 6.921 / 6.721
Ke-3 : 5.291 / 5.010
Ke-4 : 4.721 / 3.512
Ke-5 : 2.122 / 1.925
Ke-6 : 1.252 / 0.775
Mundur : 7.412 / 6.258
C : 8.025 / 7.921
Ke-1 : 7.712 / 7.012
Ke-2 : 6.921 / 6.721
Ke-3 : 5.291 / 5.010
Ke-4 : 4.721 / 3.512
Ke-5 : 2.122 / 1.925
Ke-6 : 1.252 / 0.775
Mundur : 7.412 / 6.258
Biasanya yang memakai transmisi 6 percepatan itu bus dan truk yang mempunyai tenaga dibawah 260 ps, tepatnya 240 ps, 235 ps, 215 ps dan 190 ps. Perbandingan akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 karena putaran mesin berada di 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 7 speed
C : 8.214
Ke-1 : 7.712
Ke-2 : 6.921
Ke-3 : 5.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 2.122
Ke-6 : 1.252
Ke-7 : 0.552
Mundur : 7.412
C : 8.214
Ke-1 : 7.712
Ke-2 : 6.921
Ke-3 : 5.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 2.122
Ke-6 : 1.252
Ke-7 : 0.552
Mundur : 7.412
Transmisi 7 percepatan jarang dipakai, tapi biasanya hanya ada di truck. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 8 speed
C : 9.214
Ke-1 : 8.712
Ke-2 : 7.921
Ke-3 : 6.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 3.122
Ke-6 : 2.252
Ke-7 : 1.000
Ke-8 : 0.285
Mundur : 7.412
C : 9.214
Ke-1 : 8.712
Ke-2 : 7.921
Ke-3 : 6.291
Ke-4 : 4.721
Ke-5 : 3.122
Ke-6 : 2.252
Ke-7 : 1.000
Ke-8 : 0.285
Mundur : 7.412
Transmisi 8 percepatan jarang dipakai, tapi biasanya hanya ada di bus buatan eropa. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
Jumlah percepatan : 9 speed
C : 10,178
ke-1 : 6,986
ke-2 : 5,063
ke-3 : 3,636
ke-4 : 2,633
ke-5 : 1,921
ke-6 : 1,392
ke-7 : 1,000
ke-8 : 0,724
ke-9 : 0,522
Mundur 9,874
C : 10,178
ke-1 : 6,986
ke-2 : 5,063
ke-3 : 3,636
ke-4 : 2,633
ke-5 : 1,921
ke-6 : 1,392
ke-7 : 1,000
ke-8 : 0,724
ke-9 : 0,522
Mundur 9,874
Transmisi 9 percepatan banyak dipakai, biasanya terdapat pada truck dan bus. Transmisi akan optimal di gigi ke-4 dan ke-5 dengan putaran mesin 1.100 rpm.
c. Kopling kuat
Transmisi jenis ini dikenal dengan koplingnya yang kuat, diameternya bisa mencapai 700 cm atau setengah meter lebih 200. Tapi kebanyakan menggunakan kopling berukuran 200-450 cm. Jarang mudah rontok dan akan rontok kalaupun terendam air terlalu lama.
Transmisi jenis ini dikenal dengan koplingnya yang kuat, diameternya bisa mencapai 700 cm atau setengah meter lebih 200. Tapi kebanyakan menggunakan kopling berukuran 200-450 cm. Jarang mudah rontok dan akan rontok kalaupun terendam air terlalu lama.
d. Pengaplikasian ada di mesin <4 silinder
Pengaplikasian transmisi ini memang cukup mudah pada mesin, posisi gearbox yang sejajar dengan posisi mesin yang vertical membuat transmisi ini sangat mudah pengaplikasiannya. Kebanyakan model ini dipakai pada mobil SUV, komersial, truck dan bus yang menggunakan 4 silinder, untuk truck medium juga ada yang pake di aplikasi 6 silinder, bahkan yang terbaru sudah diaplikasikan di mesin 8 silinder.
Pengaplikasian transmisi ini memang cukup mudah pada mesin, posisi gearbox yang sejajar dengan posisi mesin yang vertical membuat transmisi ini sangat mudah pengaplikasiannya. Kebanyakan model ini dipakai pada mobil SUV, komersial, truck dan bus yang menggunakan 4 silinder, untuk truck medium juga ada yang pake di aplikasi 6 silinder, bahkan yang terbaru sudah diaplikasikan di mesin 8 silinder.
e. Menggunakan Couple (Batang Penggerak) sebagai sumber penggerak roda
Siapa yang tak tau dengan Couple ? Ini aplikasi banyak dipakai oleh truck dan bus, termasuk mobil komersial pun memakainya. Pada dasarnya couple adalah sambungan antara mesin dan axle belakang. Aplikasinya lumayan mudah, tanpa pelumas, namun sayangnya aplikasi ini tidak didukung perangkat yang memadai. Aplikasi ini juga dapat dipakai pada perangkat truck dan bus sistem 4x4, 6x4, 6x6, bahkan 10x6.
Siapa yang tak tau dengan Couple ? Ini aplikasi banyak dipakai oleh truck dan bus, termasuk mobil komersial pun memakainya. Pada dasarnya couple adalah sambungan antara mesin dan axle belakang. Aplikasinya lumayan mudah, tanpa pelumas, namun sayangnya aplikasi ini tidak didukung perangkat yang memadai. Aplikasi ini juga dapat dipakai pada perangkat truck dan bus sistem 4x4, 6x4, 6x6, bahkan 10x6.
f. Terdapat varian Automatic Transmissions
Transmisi Matic, jelas ini hal baru bagi para penggemar bus, sejauh ini sangatlah jarang bus yang memakai sistem transmisi matik. Namun solusi sudah ada, saat ini Hino sudah menggunakannya, yaitu Hino CNG. Sistemnya yang mudah dan tanpa kopling membuat transmisi ini banyak dipakai, contoh di mobil komersial sudah banyak yang pake.
Transmisi Matic, jelas ini hal baru bagi para penggemar bus, sejauh ini sangatlah jarang bus yang memakai sistem transmisi matik. Namun solusi sudah ada, saat ini Hino sudah menggunakannya, yaitu Hino CNG. Sistemnya yang mudah dan tanpa kopling membuat transmisi ini banyak dipakai, contoh di mobil komersial sudah banyak yang pake.
Pit transmisinya mudah ditentukan, biasanya percepatan ada di bagian panel dashboard. Misal :
Perbandingan Transmisi
Sistem : Automatic Transmission
Speed : 5
C : 7.521
Ke-1 : 5.125
Ke-2 : 3.751
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.052
Ke-5 : 0.254
Mundur : 4.725
Perbandingan Transmisi
Sistem : Automatic Transmission
Speed : 5
C : 7.521
Ke-1 : 5.125
Ke-2 : 3.751
Ke-3 : 2.852
Ke-4 : 1.052
Ke-5 : 0.254
Mundur : 4.725
Penempatan transmisi sangat mudah, yaitu :
R, L, 1, 2, 3, 4, 5, P, C1, E3
Ket :
R = Reverse (Mundur)
L = Low (pelan)
1-5 = Speed
P = Parking (Parkir)
C1 = Menanjak
D3 = Turunan
R = Reverse (Mundur)
L = Low (pelan)
1-5 = Speed
P = Parking (Parkir)
C1 = Menanjak
D3 = Turunan
Cara pengoperasikan Automatic Transmissions
Jika berada di posisi berhenti, posisikan perseneling ke P atau Parking, jika ingin mundur, posisikan perseneling ke R atau Reverse, kemudian tekan pedal perlahan dengan menekan rem secara bersamaan dengan otomatis transmisi akan bekerja dengan optimal, kemudian posisikan perseneling ke 1 untuk maju dan pakailah dengan bijak, jika melewati jalanan sempit, gunakan L atau Low dan otomatis akan berjalan pelan sendiri, jika tanjakan atau turunan gunakan C1 di tanjakan dan gunakan D3 kalo di turunan.
Jika berada di posisi berhenti, posisikan perseneling ke P atau Parking, jika ingin mundur, posisikan perseneling ke R atau Reverse, kemudian tekan pedal perlahan dengan menekan rem secara bersamaan dengan otomatis transmisi akan bekerja dengan optimal, kemudian posisikan perseneling ke 1 untuk maju dan pakailah dengan bijak, jika melewati jalanan sempit, gunakan L atau Low dan otomatis akan berjalan pelan sendiri, jika tanjakan atau turunan gunakan C1 di tanjakan dan gunakan D3 kalo di turunan.
Semoga Bermanfaat